Adapun
untuk terapi gout itu sendiri dapat dibagi menjadi dua yaitu terapi secara
farmakologi dan terapi nonfarmakologi:
Terapi
Non-Farmakologi
- Mengurangi konsumsi makanan yang tinggi mengandung purin (contoh: olahan daging organ)
- Menjauhi alkohol
- Meningkatkan konsumsi cairan
- Menurunkan berat badan bagi pasien yang obesitas
- Melakukan istirahat selama 1-2 hari untuk pemulihan sendi dan mengaplikasikan ice pack (Wells et al., 2009).
Terapi Farmakologi
Gambar 3. Algoritma Terapi untuk Gout Arthritis Akut
(Khanna et al., 2012)
Terapi
|
Obat
|
Mekanisme
Kerja
|
Terapi Akut
|
NSAID (Nonsteroidal
Anti-Inflamatory Drugs)
|
NSAID dapat diberikan pertama kali pada serangan
akut dengan dosis maksimum untuk menghilangkan simptom yang dirasakan
penderita gout arthritis. Obat-obat ini memiliki efek antipiretik dan analgesik, akan tetapi aktivitas
antiinflamasi yang dimiliki obat golongan inilah yang paling berguna dalam
menangani gangguan-gangguan rasa sakit yang berhubungan dengan intensitas
proses inflamasi
|
Kolkisin
|
Mekanisme aksi dari kolkisin adalah mengurangi
motilitas leukosit sehingga mengurangi fagositosis pada sendi serta
mengurangi produksi asam laktat dengan cara mengurangi deposit kristal asam
urat yang berperan dalam respon inflamasi
|
|
Kortikosteroid
|
Kortikosteroid dapat digunakan dalam terapi gout akut
pada kasus resistensi atau pada pasien yang kontraindikasi atau tidak
berespon terhadap NSAID dan kolkisin, serta pasien dengan nyeri gout yang
melibatkan banyak sendi. Kortikosteroid dapat digunakan secara sistemik
maupun dengan injeksi intraartikuler. Mekanisme aksinya mengurangi inflamasi
dengan cara menekan migrasi polimorphonuclear leukocyte dan menurunkan
permeabilitas kapiler
|
|
Terapi Profilaksis
|
Xantin
Oksidase inhibitor
|
Allopurinol banyak digunakan sebagai drug of
choice untuk menurunkan kadar asam uratpada pasien underexcretors dan overproducers.
Allopurinol spesifik digunakan untuk pasien dengan kategori: Pasien yang
mengalami Overproducers (Underexcretors) asam urat,
Pasien dengan recurrence Tophaceous deposit atau batu asam
urat dan Pasien dengan komplikasi gagal ginjal (Dosis diturunkan).
|
Urikosurik
|
Obat Uricosuric meningkatkan ekskresi asam urat
dengan cara penghambatan reabsorbsi asam urat pada tubulus postsecretory ginjal.
Gout dapat dicegah dengan cara penurunan konsentrasi asam urat dalam darah
hingga <5 mg/dl. Obat yang biasanya digunakan adalah probenesid dan
sulfinpirazon. Terapi dengan agen uricosuric dimulai dengan dosis rendah
untuk menghindari uricosuria atau kemungkinan terbentuknya batu asam urat
|
|
Micellaneousagent
|
Beberapa pengobatan lain yang juga efektif dalam
mengobati gout adalah Benzbromarone, Oxypurinol suatu metabolit allopurinol,
Uricase, dan Febuxostat. Selain itu juga dapat menggunakan lipid-lowering
agent yaitu fenofibrat yang meningkatkan klirens hypoxantine dan xantine
sehingga mereduksi kadar usam urat dalam darah. Losartan (Angiotensin II
reaseptor antagonis) dapat mereduksi kadar asam urat dalam darah. Losartan
menghambat reabsorbsi asam urat pada renal tubular dan meningkatkan ekskresi
asam urat
|
(Ernst et
al., 2014; Hawkins and Rahn, 2005).
Sumber:
Ernst, M. E., Clark, E. C., Hawkins, D. W., 2014, Gout and
Hyperuricemia, dalam DiPiro, J. T., Talbert, R.
L., Yee, G. C., Matzke, G. R., Wells, B. G., Posey, L. M., (Eds.), Pharmacotherapy : A Pathophysiologic
Approach, 7th EdMcGraw-Hill Companies, Inc., New York.
Hawkins, D. W. and Rahn,
D. W. 2005. Gout and Hyperuricemia. In: Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C.,
Matzke, G.R., Wells, A.G., Posey, L.M. editors. Pharmacotherapy: a
Pathophysiologic Approach, 6th
ed. USA: McGraw-Hill.
Khanna, D., Fitzgerald, J.D., Khanna, P.P., et al. 2012. 2012 American College of Rheumatology Guidelines for
Management of Gout. Part 1: Systematic Nonpharmacologic and Pharmatologic
Therapeutic Approaches to Hyperuricemia. Arthritis
Care Res. Vol. 64(10): 1431-1446.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar